Gowa, Sulawesi Selatan — Di balik penampilannya yang tegas dan disiplinnya sebagai Kasat Narkoba Polres Gowa, IPTU Firman, SH, MH, tersimpan sebuah kisah perjalanan karir yang panjang dan penuh dedikasi. Minggu (19 Oktober 2025).
Lebih dari sekedar penegak hukum yang efektif, beliau adalah sosok yang rendah hati, berintegritas, dan memiliki komitmen tinggi dalam memberantas peredaran narkotika. Namun, di luar tugas negara yang berat, terungkap pula sisi hangat dan penuh kasih seorang Bapak bagi keluarganya.
Perjalanan kepolisian IPTU Firman, dimulai di Polres Selayar pada tahun 2018, menjabat sebagai Wakil Kasat Narkoba, tak lama berselang, pada tahun 2019, beliau menduduki Kanit Tipiter di Polres Takalar posisi. Peningkatan kompetensi terus ia pupuk dengan mengikuti pendidikan pengembangan kejuruan perwira di Puslitbang Polri.
Kepulangan dari pengembangan pendidikan membawa kembali ke Polres Takalar, kali ini di Satuan Intelijen sebagai Kepala Unit Pengamanan dan Pengawasan Intelijen (Kanit Pamnat).
Namun, panggilan alarm di bidang pemberantasan narkoba tak surut, pada tahun 2020, IPTU Firman ditarik kembali ke Satnarkoba Polres Takalar, sebagai Kepala Bagian Operasional (KBO) dan mengemban amanah tersebut hingga tahun 2024.
Dedikasi dan kerja kerasnya menghasilkan hasil yang gemilang, selama menjabat KBO di Polres Takalar, IPTU Firman berhasil mencatat sejarah terungkapnya kasus narkotika terbesar di Polres tersebut, mengamankan enam bal sabu senilai ratusan juta rupiah. Prestasi luar biasa ini diganjar dengan penghargaan langsung dari Kapolres Takalar kala itu, AKBP Gotam Hidayat, SIK, M.Si.
Tak hanya fokus pada kasus narkoba, IPTU Firman juga menunjukkan keberaniannya dalam mengungkap kasus-kasus lain yang merugikan masyarakat, seperti tambang dan kosmetik ilegal. “Dalam setiap penyampaian pasti ada kendala, namun yang terpenting adalah profesional dan bekerja dengan hati,” ujar IPTU Firman, menegaskan prinsipnya dalam menjalankan tugas.
Pada tahun 2024, beliau mendapat promosi ke Polres Toraja Utara, bertugas selama enam bulan, sebelum akhirnya mengemban tugas barunya sebagai Kasat Narkoba Polres Gowa sejak Juni 2025.
Keluarga: Sumber Kekuatan dan Inspirasi
Di balik ketegasan seorang petugas polisi, IPTU Firman adalah pribadi yang hangat, penuh kasih, dan sangat dekat dengan keluarganya. Sang istri tercinta, Iis, beserta kedua buah hatinya, Amirah (14) dan Afid (10), adalah sumber semangat dan alasan terbesarnya untuk terus berbuat kebaikan.
Beliau kerap mengutarakan pentingnya kebaikan dan kontribusi bagi sesama. “Orang yang baik bukan karena banyak uang atau hartanya, tapi karena dia memberi manfaat bagi orang lain. Kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri,” ungkapnya penuh keyakinan.
Lahir dan tumbuh di kampung sederhana di Kabupaten Bone, mimpi menjadi seorang polisi sempat terasa jauh. Setelah lulus SMA, IPTU Firman sempat merantau selama dua tahun tanpa arah yang jelas. Namun, takdir membawanya pada kesempatan mendaftar sebagai anggota Polri atas ajakan seorang paman.
“Saya dulu hanya anak kampung, tidak punya harapan besar. Tapi saya percaya, asal hati baik dan silaturahmi dijaga, rezeki akan datang dengan caranya sendiri,” tuturnya, merenungkan perjalanan hidupnya.
Kini, bersama keluarga kecilnya, IPTU Firman menjalani kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Beliau dikenal sebagai sosok yang romantis, penyayang keluarga, dan selalu berusaha membahagiakan orang-orang terdekatnya. “Ketika ada masalah, keluarga tempat kita kembali. Istri itu yang paling mengerti, jadi bahagiakan dia,” katanya sambil tersenyum, menggambarkan betapa berharganya peran keluarga dalam hidupnya.
Kisah IPTU Firman adalah bukti bahwa ketegasan dalam menjalankan tugas dapat beriringan dengan kehangatan hati dan dedikasi yang tulus, baik dalam profesionalitas maupun dalam kehidupan pribadi. Beliau adalah inspirasi bagi kita semua untuk terus berbuat baik dan memberi manfaat bagi sesama.


