Kilasjurnali.com Torut — Kapolres Toraja Utara AKBP Zulanda diminta mencopot Kanit Resmob Polres Torut Ipda Yunus Mellolo. Desakan ini muncul setelah masyarakat melaporkan maraknya kembali judi sabung ayam di Kecamatan Tondon.
“Seharusnya Kanit Resmob (Ipda Yunus Mellolo) ini dievaluasi. Karena tidak mampu menertibkan praktik judi sabung ayam di Toraja Utara,” ujar Direktur Laksus Muhammad Ansar, Kamis (11/07/2024).
Menurut Ansar, sangat disayangkan, Kanit Resmob tidak bisa menghentikan praktik judi sabung ayam di Tondon. Padahal, yang terjadi di sana adalah aktivitas terbuka dan skalanya cukup besar.
Ansar juga meminta Kapolres dan Tim Polda Sulsel menyelidiki dugaan praktik beking oleh aparat dalam kasus judi sabung ayam di Tondon.
“Saya kira patut dicurigai ada praktik beking. Setidaknya Polda Sulsel menurunkan tim untuk menyelidiki siapa di belakang judi sabung ayam di Tondon. Kenapa sulit diberantas. Ini kan jadi tanda tanya besar. Di tempat lain bisa ditangkap pelakunya, kok di Tondon tidak bisa,” ketus Ansar.
Ansar mengatakan, jika Kanit Resmob tidak mampu bertindak tegas, sebaiknya dicopot. Ia menyarankan Kapolres menunjuk pengganti yang lebih profesional.
“Salah besar itu mempertahankan orang yang tidak bisa menunjukkan profesionalitas kerja. Ini akan memengaruhi institusi Polri. Sekali lagi harus ada evaluasi. Copot jika tidak memang tidak mampu,” ujarnya.
Ansar melihat, saat ini momentum tepat bagi Polri dalam memberangus segala bentuk praktik judi.
“Sekarang ini sudah terbentuk Satgas Judi. Ini sebenarnya momentum tepat untuk melakukan langkah represif di lapangan. Karena ini dipantau langsung oleh Mabes Polri,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, judi sabung ayam kembali marak di Kecamatan Tondon, Kabupaten Toraja Utara dalam sebulan terakhir. Kabarnya aktivitas ini difasilitasi oleh kepala lembang setempat.
Warga menyesalkan kepolisian yang tidak bisa menghentikan aktivitas tersebut. Tim Resmob Polres Toraja Utara yang banyak melakukan penertiban di wilayah lain, justru tak mampu menertibkan wilayah Tondon.
“Kami juga heran, kenapa polisi tidak bisa tangkap itu pelaku di Tondon. Padahal di sini marak sekali. Ada apa,” ujar seorang warga Tondon, Rabu (10/07/2024).
Menurutnya, aktivitas judi sabung ayam di Tondon terbilang besar. Di sana kata dia, melibatkan banyak pelaku dari berbagai daerah.
Aktivitas biasanya dilakukan pada pagi atau sore hari. Ia menyebut, pernah dilakukan pembubaran beberapa waktu lalu, tetapi tak ada satupun pelaku yang ditangkap.
“Di sana ada istilah selamat sore ada juga istilah selamat pagi. Itu bahasa isyarat, kalau judi sabung ayamnya pagi itu selamat pagi. Kalau selamat sore berarti sore giatnya. Kalau bapak tidak percaya silakan jalan – jalan ke wilayah Tondon kalau pagi atau sore pasti ada itu,” bebernya
Seorang warga Tondon lainnya menyoroti kelambanan Tim Resmob dalam melakukan penertiban.
“Inikan kesannya dibiarkan. Saya tidak percaya kalau Resmob tidak tahu ada sabung ayam di sana. Itukan skala besar-besaran. Semua polisi tahu,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Resmob Ipda Yunus Mellolo yang dikonfirmasi, Rabu (10/9/2024) tak memberi respons. Via chat WhatsApp, wartawan mempertanyakan sikap pihak Resmob soal maraknya sabung ayam di Tondon. Namun tak direspons oleh Yunus.