Kilasjurnalis.com Maros — Seperti berita sebelumnya, Seorang siswa asal Maros Sulawesi Selatan tepatnya di SMP 19 Moncongloe Jalan Bontorea Dusun Jambua Bontomarannu Kecamatan Moncongloe menjadi korban Bullying yang diduga dilakukan oleh temannya, pada Rabu kemarin (23/10/2024).
Menurut keterangan dari orang tua siswa tersebut, Anaknya (KSC) mengalami kekerasan fisik di pukul (ditampar) bahkan rambut korban dicukur (dipangkas) menggunakan gunting didalam kelas tempatnya belajar.
Orang tua korban berharap pihak SMP 19 Moncongloe, Maros lebih peka terjadi insiden yang di alami oleh anaknya.
Menanggapi keluhan dan aduan orang tua siswa, Kepala SMPN 19 Moncongloe, Saharuddin menjelaskan bahwa persoalan ini telah di terima oleh pihak sekolah
Dalam keterangan persnya, Sebelum kejadian ini viral di media online. Pihak sekolah telah menerima informasi tersebut melalui wali kelasnya atas nama ibu Sitti Rahma.
Persoalan ini sebenarnya miskomunikasi antara kedua siswanya. Kejadian itu terjadi pada saat jam istirahat Pukul 10.25 -10.40 pada tanggal 23 oktober 2024 di ruang kelasnya.
Didalam kelas, Antara siswa 7.4 (KS) dan (CC) menurut keterangan temannya bahwa siswa KS meminta rambutnya di cukur oleh CC dengan model rambut Mullet yang lagi trend. Namun sebelum pulang KS yang di duga korban bully sempat ditegur oleh siswa lain karena cukur nya agak berbeda, Apa orang tuamu tidak marah, Jawab KS tidak apa-apa,” kata Saharuddin Kamis, (24/10/2024)
Selain pengakuan orang tua di media dari keterangan KS siswanya tentang adanya bully di lingkup sekolah, rambutnya di cukur oleh temannya hingga tamparan, Saharuddin mempertegas bahwa KS di cukur itu benar adanya. Tetapi mengenai tamparan Pihak sekolah tidak tau krn tidak ada laporan dari orang tua maupun korban sehingga pihak sekolah tidak menindak lanjuti dan tidak ada pembiaranmasalah tersebut karena pihak sekolah baru mengetahui malamnya setelah kejadian. Apalagi di sekolah ini membentuk tim penanganan tindak kekerasan anak di sekolah.
Olehnya itu, Kami pihak sekolah sudah mengundang kedua bela pihak besok (Jumat) baik dari KS dan CC untuk memediasi kejadian tersebut,” ujar Saharuddin.
Di tempat terpisah Kadis Pendidikan Kabupaten Maros, A.Patiroi S.Pd, M.Si mengharapkan agar kejadian ini bisa cepat teratasi,
“Selain itu Kejadian ini bisa jadi pelajaran dan tidak terulang dengan harapan perhatian guru kedepannya bisa lebih peka terutama siswa yang mungkin menjadi target Bully, menjaga lingkungan belajar agar tetap aman, Edukasi tentang bully, kerjasama dengan orang tua siswa dan program anty bully,” beber Kadis.
Hingga berita ini tayang, persoalan ini telah di tangani pihak sekolah. Pihak sekolah telah memanggil kedua belah pihak guna melakukan mediasi. (**)