Wamena, Papua Pegunungan — Situasi keamanan di kabupaten jayawijaya provinsi papua pegunungan, dilaporkan meningkat tajam menyusul adanya informasi mengenai pergerakan, dan konsolidasi sejumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Wamena.
Gabungan kelompok dari beberapa Kodap (Komando Daerah Pertahanan) ini diduga tengah merencanakan aksi balas dendam dalam skala besar.
Berdasarkan informasi yang diterima, pada hari Selasa 1 Juli 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, terdeteksi pergerakan KKB yang dipimpin oleh tokoh-tokoh besar seperti, Egianus Kogoya, Purom Wenda, Lekagak Telenggen, dan Yotam Bugiangge di sekitar wilayah Jayawijaya.
Konsolidasi Kekuatan dan Upacara Bendera OPM
Laporan intelijen menyebutkan bahwa sebagian anggota KKB dari berbagai Kodap, termasuk Kodap III Ndugama, Kodap Lany Jaya, Kodap Puncak Jaya, dan Kodap Yahukimo, telah berkumpul di Kampung Elekma Atas, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
Kehadiran mereka di lokasi tersebut diperkuat dengan adanya kegiatan upacara bendera yang diberitakan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIT di hari yang sama. Upacara tersebut diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mengindikasikan adanya maksud ucapan di antara kelompok-kelompok tersebut.
Rencana Aksi Balas Dendam dan Potensi Eskalasi
Informasi lebih lanjut mengungkapkan, bahwa pergerakan ini merupakan bagian dari persiapan, untuk sebuah aksi balas dendam. Egianus Kogoya (EK) melaporkan telah turun dari Nduga dan bergerak dari Wamena menuju Kurima menggunakan dua unit mobil. Kelompok ini berencana mengadakan ritual adat “bakar batu” sebelum melancarkan aksi mereka.
Ancaman ini dinilai sangat serius karena adanya upaya konsolidasi kekuatan yang masif. Egianus Kogoya disebut telah meminta pasukan tambahan dari kelompok pimpinan Purom Wenda, Lekagak Telenggen, serta pasukan dari Intan Jaya.
Selain itu, Yotam Bugiangge, mantan anggota TNI dari Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili, dilaporkan telah siaga bersama pasukannya di wilayah perbatasan antara Yahukimo dan Kurima. Keterlibatan Yotam dengan latar belakang militernya menambah tingkat kekhawatiran aparat.
Sumber laporan menggarisbawahi potensi eskalasi konflik, kali ini kalau rencana aksi balas jadi pasti akan besar, dan banyak korban, karena mereka sudah berkumpul dari berapa kodap,” demikian bunyi salah satu catatan dalam laporan tersebut.
Antisipasi Aparat Keamanan
Menghadapi situasi ini, aparat keamanan dari Sektor Jayawijaya menyatakan akan terus mengumpulkan informasi mendalam terkait pergerakan kelompok ini. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan menjaga stabilitas di wilayah Wamena dan sekitarnya. Kewaspadaan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya aksi yang dapat merugikan masyarakat sipil dan aparatur.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang berwenang terkait langkah-langkah konkret yang akan diambil. Namun, pergerakan gabungan KKB ini telah menempatkan seluruh aparat keamanan di wilayah Papua Pegunungan dalam status siaga tinggi. (**)