Takalar, SulSel — Di dunia media sosial yang dinamis berita baik faktual maupun spekulatif dapat menyebar dengan cepat, baru-baru ini Desa kalekomara di kecamatan polongbangkeng timur Kabupaten Takalar, menjadi pusat perhatian di berbagai media memberitakan kegiatan proyek desa yang didanai oleh Dana Desa. Kamis (31 Oktober 2025).
Parawansa selaku kepala desa Kalekomara, hadir untuk menanggapi berita viral tersebut. Parawansa, yang baru-baru ini terpilih sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) untuk wilayah Takalar, memimpin sebuah desa yang telah bertransformasi dari desa yang dianggap terbelakang menjadi desa mandiri, yang sering dijadikan contoh bagi desa lain.
Meluruskan Rekor
Fokus diskusi daring berkisar pada proyek-proyek seperti Gerbang Desa, dan pemasangan Paving Block. Kades Parawansa menegaskan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa telah sesuai dengan program, mekanisme dan peraturan yang telah ditetapkan.
“Setiap langkah yang kami ambil, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, telah sesuai prosedur,” ujar Parawansa. Lanjut menekankan kekokohan pengawasan mereka, seraya menambahkan, “Inspektorat juga telah meninjau secara menyeluruh semua kegiatan ini, dan temuan mereka menegaskan bahwa semuanya telah dilakukan sesuai prosedur yang tepat, dukungan resmi ini memberikan dasar yang kuat untuk klarifikasinya.
Seorang pemimpin yang terbuka terhadap Umpan Balik
Kades Parawansa selalu menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, saya menegaskan pendiriannya tentang pengawasan publik, dengan mengatakan, “Sebagai Kepala Desa, saya tentu siap dan tidak ‘alergi’ terhadap kritik. Saya selalu terbuka, tetapi kritik apa pun harus berdasarkan fakta.” Ungkapnya dengan tegas
Ia menekankan dedikasinya terhadap perannya, baik sebagai Kades maupun Ketua APDESI, dengan menyatakan bahwa ia telah bekerja keras, dan hingga saat ini, tidak ada masalah signifikan atau komentar negatif. “Jika ada masalah, orang bisa langsung menghubungi saya. Saya selalu mudah dihubungi,” tambahnya, menekankan bahwa komunikasi langsung adalah cara yang paling disukai untuk menyampaikan keluhan.
Untuk lebih menunjukkan komitmennya terhadap keterbukaan, Parawansa menyatakan kesiapannya untuk menyampaikan seluruh dokumen, dan bukti yang relevan di Kantor Desa kepada awak media atau warga masyarakat yang peduli.
Merangkul Ketidaksempurnaan untuk Kemajuan
Mengakui unsur manusia dalam pemerintahan, Parawansa dengan rendah hati menyatakan, “Jika ada kesalahan, pasti ada, karena kita hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna.” Namun, pengakuan ini dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan perbaikan.
Ia menegaskan kesediaannya menerima masukan yang membangun: “Saya siap menerima kritik dan saran, baik dari warga desa maupun media, agar saya, sebagai Kepala Desa Kalekomara, dapat menjalankan tugas dengan baik demi kemajuan desa kami.” Ia memandang masukan tersebut sebagai bagian integral dari kemajuan. “Semua ini merupakan bagian dari dinamika kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin, saya siap dikritik, karena saya percaya kritik adalah bagian dari membangun sesuatu yang lebih baik. Kritik berfungsi sebagai fungsi kontrol, yang memungkinkan perbaikan dalam regulasi dan implementasi tata kelola serta program di desa yang saya pimpin,” tegasnya
Sebuah Model Komitmen
Mendukung kepemimpinan Kades Parawansa, Rais, seorang aktivis dari Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP), memberikan pujian kepada Kepala Desa tersebut. Ia menyatakan, “Parawansa, sebagai Kepala Desa Kalekomara kecamatan polongbangkeng timur kabupaten Takalar, patut menjadi contoh bagi seluruh kepala desa di Kabupaten Takalar. Desanya telah mencapai dan menunjukkan kemajuan yang signifikan, dan beliau telah menunjukkan komitmen yang jelas untuk terus mendorong kemajuannya,” ucap Rais
Perjalanan Desa Kalekomara dari daerah yang sebelumnya terbelakang menjadi, desa percontohan yang mandiri merupakan bukti kepemimpinan yang berdedikasi dan keterlibatan masyarakat.
Klarifikasi proaktif Kades Parawansa dan komitmen teguhnya terhadap transparansi, dan perbaikan berkelanjutan menjadi pengingat bahwa tata kelola yang efektif tumbuh subur di atas keterbukaan, akuntabilitas, dan tujuan bersama untuk mencapai kemajuan.


