Takalar Sulawesi Selatan — Menanggapi adanya isu di media sosial terkait dugaan praktik penimbunan BBM bersubsidi pihak SPBU Palleko menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Hingga saat ini SPBU Palleko menjadi salah satu titik distribusi utama bagi para petani di wilayah Takalar yang sangat bergantung pada ketersediaan BBM untuk kebutuhan produksi dan aktivitas sehari-hari. Senin (06 Oktober 02025).
Kami piihak SPBU menyampaikan, bahwa dugaan adanya penimbunan merupakan, bagian dari kontrol sosial masyarakat yang perlu diapresiasi, kehadiran pengawasan publik dianggap penting, untuk memastikan transparansi serta mencegah potensi penyalahgunaan.
Meski demikian, pihak SPBU Palleko berharap agar setiap dugaan dapat ditindaklanjuti, melalui mekanisme hukum, dengan mengedepankan bukti yang jelas, sehingga tidak menimbulkan opini keliru di tengah masyarakat.
SPBU Palleko berkomitmen penuh, dalam mendukung distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran, terutama bagi masyarakat petani dan nelayan. Kami siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum, untuk membuka data distribusi demi transparansi,” ujar H. Subali, pemilik SPBU Palleko.
Dengan demikian, SPBU Palleko tetap berkomitmen menjaga pelayanan publik, dan mendukung upaya pemerintah, dalam memastikan distribusi energi yang adil, tepat sasaran, dan sesuai aturan yang berlaku.
Adanya SPBU Palleko yang berlokasi di Polut, sangat membantu masyarakat, dan para petani yang ada di Polut, dulu sebelum tidak ada SPBU di Polut kami masyarakat polut sering antri di SPBU kalampa, atau SPBU Kalabbirang, tapi sekarang pak, selama SPBU palleko hadir, masyarakat sangat terbantukan., Ungkap Rizal Dg Ngemba salah satu Petani. Jumat (03/10/2025)
Beberapa kepala Desa yang ada di Polut juga merasa terbantu adanya SPBU Polut pasalnya masyarakat nya tidak setengah mati lagi jauh-jauh ke kota mencari BBM sudah ada di Polut.
Alhamdulillah dan kami para kepala Desa berterima kasih terhadap pengelola SPBU Polut , Ungkap kepala Desa Massamaturu, Pak Desa Balangtanaya dan Pak Desa Panrampunganta.